Penyuluhan Stop Bullying di Sekolah dan Pencegahan Nikah Dini
Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, kasus bullying di sekolah semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini sangat mengkhawatirkan dan harus segera ditangani. Kampanye Anti-Bullying bertujuan untuk menggugah kesadaran dan mencegah perilaku bullying di lingkungan sekolah. Puskesmas Jambesari, dalam perannya sebagai pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat, turut menyadari pentingnya mengedukasi masyarakat, terutama para orang tua, guru, dan siswa, mengenai dampak buruk dari bullying.
Penyuluhan tentang Bullying terus digencarkan oleh Tim dari Puskesmas untuk mencegah terjadinya Kekerasan Terhadap Anak di wilayah kerja Puskesmas Jambesari. Penyuluhan merupakan metode yang dinilai penting dan cukup efektif untuk dilakukan sebagai strategi pencegahan Bullying di lingkungan sekolah dan sekaligus memotivasi lingkungan sekolah untuk membangun budaya sekolah yang positif dan sehat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran dari siswa untuk tidak terlibat dalam Bullying di lingkungan sekolah dan berperan aktif untuk ikut mencegah terjadinya kasus serupa. Tim dari Puskesmas berharap dengan adanya penyuluhan ini, kesadaran masyarakat tentang bullying akan meningkat dan tindakan bullying dapat dihentikan.
Pada kesempatan kali ini, 18 September 2024, tim dari Puskesmas Jambesari melakukan penyuluhan di MTS Al Imam Desa Grujugan Lor. Selain menyinggung permasalahan bullying di sekolah, penyuluhan tersebut juga memuat materi mengenai pencegahan dini. Kejadian pernikahan dini masih ada saja terjadi di lingkungan Kecamatan Jambesari Darus Sholah. Walau petugas dari Puskesmas, maupun KUA secara terus menerus melakukan kampanye untuk pencegahan dini, namun masih ditemukan kejadian kehamilan tidak diinginkan sehingga warga melakukan pernikahan di usia muda. Adapun narasumber dalam acara tersebut adalah dr. Made Ngurah Arya Pradnyantara dan Ibu Nur Insiyah, S.ST selaku PJ Kesro Puskesmas Jambesari.