MONITORING DAN EVALUASI POSYANDU COE ANGGREK 3 OLEH TIM DARI DINAS KESEHATAN KABUPATEN BONDOWOSO

Pada hari ini 2 Agustus 2024, bertempat di Balai Desa Grujugan Lor , Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso melakukan monitoring kepada 6 oran kader yang telah di latih terkait posyandu COE (Centre of Excellent). Kegiatan Posyandu Excellent yang menggabungkan antara Posyandu Balita, Posyandu Lansia, Posyandu Remaja, dan juga Posbindu yang dilaksanakan di Desa Grujugan Lor baru saja berlangsung satu kali yakni pada Hari Jumat tanggal 26 Juli 2024. 

Kegiatan monitoring ini dihadiri oleh tim dari Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso, Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas Jambesari, Perawat Desa Grujugan Lor dan lima orang kader yang sudah dilatih terkait pelaksanan posyandu siklus hidup yang berasal dari posyandu Anggrek 3 Desa Grujugan Lor. Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso menanyakan mengenai kondisi di posyandu Anggrek 3 pada saat transformasi dari posyandu berbasis program menjadi posyandu siklus hidup. Kader menjelaskan pada saat mereka mulai mempraktekkan posyandu siklus hidup, tentunya banyak sekali hambatan yang dilalui. Kader merasa cukup kesulitan karena sasaran di posyandu Anggrek 3 sangatlah banyak.

"Sasaran bayi dan balita kami saja ratusan, Pak.. dengan ibu atau nenek yang mengantarkan artinya sudah dua ratus orang yang memenuhi balai desa jika melaksanakan posyandu. Mereka  (bayi dan pengantarnya) kan jadi sasaran semua jika kita melaksanakan posyandu siklus hidup. Tidak bisa dibayangkan jika kita undang juga sasaran remaja, usia dewasa, serta lansia di hari yang sama. Entah bagaimana ramainya posyandu kami. Sedangkan jumlah kader di Posyandu Anggrek 3 hanya 6 orang saja. Jadi kami merasa sangat kesulitan pada saat bulan kemarin mencoba menjalankan posyandu siklus hidup, Pak", kata Dewi Yuliati seorang kader Posyandu Anggrek 3. Selain dirasa kewalahan karena terlalu banyak jika semua siklus hidup dilaksanakan satu waktu, pencatatan di kartu bantu yang baru juga cukup membuat kader kebingungan. Hal ini dikarenakan kader belum terbiasa dengan format pencatatan yang baru, serta posyandu masih belum memiliki kartu bantu yang lengkap. Pengadaan kartu bantu sementara ini juga masih dilakukan secara mandiri oleh bu bidan. Jumlahnya tentu sangat terbatas karena ini masih program baru sehingga kartu bantu dan blangko-blangko yang dibutuhkan juga belum ada pendanaannya. Namun meski diawal terasa sulit, kader posyandu Anggrek 3 juga menyampaikan bahwa mereka tetap semangat menjalankan tugas di posyandu. Menurut kader Misyati, "ke depan insyaallah akan lebih mudah jika kami sudah terbiasa, dan masyarakat mulai memahami konsep posyandu siklus hidup. Lebih mudah lagi jika blangko dan kartu bantu yang dibutuhkan juga jumlahnya banyak di posyandu. Semoga jumlah kadernya ditambah agar posyandu siklus hidup bisa berjalan maksimal". 

Melalui kesempatan ini, tim dari Dinas Kesehatan menampung semua laporan dari kader Anggrek 3 yang telah mencoba melaksanakan posyandu siklus hidup. Bapak Toladi, S.KM sebagai pelaksana monitoring dan evaluasi kegiatan tersebut menjelaskan bahwa Dinas Kesehatan juga akan terus melakukan upaya-upaya sesuai tugas dan fungsi untuk menyukseskan transformasi posyandu di kemudian hari. Dinas Kesehatan Kabupaten Bondowoso mengapresiasi kinerja kader di wilayah kerja Puskesmas Jambesari yang telah banyak membantu dalam pelayanan kepada masyarakat.   

Share Berita Ini